Gresik – Musibah banjir akibat jebolnya tanggul Mojosarirejo, di Kecamatan Driyorejo, Kabupeten Gresik tidak hanya membuat ribuan hektare sawah dan rumah warga terendam, tapi sejumlah warga lanjut usia (lansia) dan ibu hamil (bumil) terpaksa harus dievakuasi untuk menghindari dari serangan penyakit.
Abdullah Hamdi, anggota Komisi III DPRD Gresik bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik langsung melakukan evakuasi terhadap sejumlah warga lansia dan ibu hamil yang tinggal di Perumahan Omah Indah, Kecamatan Menganti. Evakuasi itu dilakukan untuk menyelamatkan para ibu hamil dan para lansia dari serangan penyakit.
“Sebab, akibat banjir itu membuat kondisi fisik lansia dan ibu hamil rentan terhadap serangan penyakit. Seperti, diare dan gatal – gatal,” tutur Abdullah Hamdi.
Menurut Hamdi, tingginya debit air banjir di perumahan Omah Indah itu sangat berbahaya bagi ibu hamil dan lansia. Sebab, ketinggian air itu mencapai perut orang dewasa.
” Setelah dapat info saya langsung telpon BPBD agar segera mengirim perahu karet untuk melakukan evakuasi warga,” ujarnya Hamdi.
Selain memanggil BPBD, pihaknya juga memberikan sejumlah bantuan untuk warga bertahan dipengungsian. Pihaknya berharap agar banjir segera surut, dan warga bisa kembali pulang ke rumah.
Menurutnya, kondisi banjir paling parah terjadi di Desa Bringkang dan Beton, Kecamatan Menganti. Ia meminta pemangku kebijakan setempat melakukan pendataan lansia dan ibu hamil.
“Untuk warga Omah Indah telah kami evakuasi ke Balai RW. Lokasinya cukup tinggi dan aman tidak sampai tergenang air.” katanya.
Terkait banjir yang masih melanda wilayah sekitar Kali Lamong, lanjut Hamdi, pihaknya akan melakukan evaluasi ditingkat komisi. Selain itu juga akan melakukan sidak ke lokasi. Banjir luapan Kali Lamong yang terjadi setiap tahun itu telah kata Hamdi, membuat ratusan rumah dan sawah warga terendam. Tidak hanya itu, sejumlah infrastruktur juga rusak.
Dikatakan Hamdi, jembolnya tanggul Mojosarirejo di Kecamatan Driyorejo, pada Selasa (21/2/2023) malam itu akibat intesitas hujan yang cukup tinggi.
Air luapan dari tanggul itu mengakibatkan terjadinya banjir di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Driyorejo, Kecamatan Kedamean, dan Kecamatan Menganti.