Ciptakan Usaha Baru Untuk Tingkatkan Pendapatan Tambahan, PKM UMG Bekali Warga Desa Kerajinan Tali Kur dan Merajut

Tim PKM UMG diketuai oleh Dr. Ir. Djoko Soelistya, M.M, CPHCM, CHRMP dengan anggota Dr. Slamet Asari, S.Pd, M.Pd dan Prof. Dr. Khoirul Anwar, S.Pd, M.Pd melakukan pendampingan dan workshop pembuatan tali Kur dan merajut
Tim PKM UMG diketuai oleh Dr. Ir. Djoko Soelistya, M.M, CPHCM, CHRMP dengan anggota Dr. Slamet Asari, S.Pd, M.Pd dan Prof. Dr. Khoirul Anwar, S.Pd, M.Pd melakukan pendampingan dan workshop pembuatan tali Kur dan merajut

Gresik – Dalam rangka menyebarluaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan memenuhi tanggung jawab moral dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) membuat terobosan cerdas dengan menciptakan usaha baru untuk masyarakat.

Untuk itu, Tim PKM UMG diketuai oleh Dr. Ir. Djoko Soelistya, M.M, CPHCM, CHRMP dengan  anggota Dr. Slamet Asari, S.Pd, M.Pd dan Prof. Dr. Khoirul Anwar, S.Pd, M.Pd melakukan pendampingan dan workshop pembuatan tali Kur dan merajut, khususnya bagi ibu-ibu dan remaja putri.

Sesuai agenda yang dijadwalkan, kegiatan PKM ini berlangsung sejak 25 Agustus 2023 sampai dengan akhir Oktober 2023. Tepatnya sejak tanggal 19 September 2023 bertempat di desa Rayunggumuk, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Kegiatan PKM ini adalah bagian dari desiminasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya secara langsung terhadap masyarakat. Diharapkan kegiatan ini dapat membantu percepatan pencapaian tujuan pembangunan nasional.

Menurut ketua PKM UMG Dr. Ir. Djoko Soelistya, M.M, CPHCM, CHRMP, kegiatan  PKM ini untuk mendorong kemandirian dalam berwirausaha dan mengembangkan keterampilan sekaligus pemasaran digital melalui pembuatan kerajinan Tali Kur dan merajut oleh warga usia produktif. Dia menyampaikan juga bahwa PKM ini dapat menciptakan usaha baru dan meningkatkan pendapatan tambahan untuk keperluan rumah tangga.

“Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pembekalan dan pelatihan langsung tentang pembuatan kerajinan Tali Kur dan merajut, serta pelatihan dalam menggunakan marketplace untuk pemasaran digital. Peserta pelatihan terdiri dari 50 warga desa, terutama ibu-ibu dan remaja putri,” terang DR. Djoko yang juga penulis buku ini, Rabu (18/10/2023).

Advertisements

Sementara Fuad, S.Pd.I Selaku Kepala Desa mengharapkan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Rayunggumuk bisa memunculkan semangat, motivasi, dan inovasi kemandirian dalam usaha baru. Warga dapat mengembangkan potensi sumber daya manusia mereka dan memberikan solusi terhadap masalah dengan mendapatkan pendapatan tambahan melalui penjualan hasil kerajinan tangan mereka. melalui penjualan langsung atau melalui media sosial.

“Kami berharap pencapaian dalam kerajinan tangan dari Desa Rayunggumuk akan dikenal oleh masyarakat luas dan membantu mengurangi tingkat kemiskinan di desa kami,” ungkapnya sembari menghaturkan terima kasih kepada Tim PKM UMG yang dikomandani Dr. Ir. Djoko Soelistya, M.M, CPHCM, CHRM.

Untuk diketahui, Tali Kur merupakan bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan tangan seperti tas, hiasan dinding dengan berbagai motif dan corak warna yang beragam. Membuat tas dari tali kur menggunakan teknik menyimpul mulai dari ragam yang sederhana hingga yang rumit. Tali ini sangat gampang untuk di simpul sehingga bisa menjadi sebuah kerajinan tangan berupa tas, dompet maupun gelang dengan mengkombinasikan beberapa warna, sehingga menarik dan memiliki nilai jual.

Exit mobile version