Dikunjungi Kodim Gresik, Kades Bunderan Sidayu : Kegiatan Seperti Ini Kalau Bisa Dilakukan Berkelanjutan Bukan Kali Ini Saja

Kodim 0817 Gresik saat melakukan audensi dan kordinasi dengan seluruh Kades Kecamatan Sidayu di Balai Desa Bunderan, Senin (29/05/2023)
Kodim 0817 Gresik saat melakukan audensi dan kordinasi dengan seluruh Kades Kecamatan Sidayu di Balai Desa Bunderan, Senin (29/05/2023)

Gresik – Komadan Kodim 0817 Letkol (Inf) Ahmad Saleh Rahanar merespon keresahan para kepala desa yang mengaku diteror dan diduga diperas oleh oknum yang mengaku sebagai wartawan dan LSM. Orang nomor satu di Kodim Gresik ini akan memerintahkan Babinsa stay di Kantor Pemerintah desa, dengan harapan tidak ada lagi teror kepada kepala desa.

“Babinsa adalah mitra kerja pemerintah desa, kita akan perintahkan Babinsa untuk ngantor di kantor desa. Dengan harapan sesuai arahan Pangdam dan Korem kami diminta untuk turun memberikan pendampingan,” kata Dandim di Kantor Desa Bunderan, Kecamatan Sidayu, Gresik, Senin (29/5/23).

Dengan kehadirannya bersama ratusan prajuritnya (Babinsa) ia meminta para kades tidak takut lagi menghadapi mereka (oknum), agar pemerintahan desa berjalan dengan normal dan mampu melayani masyarakat. Babinsa diajak untuk bertemu dengan perangkat desa ini tujuannya agar mereka juga paham cara kerja wartawan yang diatur di dalam UU Pers dan ketentuan Dewan Pers, karena viralnya berita ini menjadi atensi Pangdam dan Korem.

“Kami hadir di tengah-tengah para kades karena berital viral soal dugaan pemerasan kades. Dan kasus ini memang mendapat perhatian serius  Pangdam dan Korem. Kenapa? Karena jika dibiarkan akan mengganggu pembangunan dan berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi di desa. Karena pembangunan berhenti akibat ulah para gadungan-gadungan itu,” katanya.

Ditegaskan Dandim, agar kepala desa tidak takut lagi dengan teror yang biasanya mengancam akan melaporkan (seolah-olah ada kasus) ke pihak APH. Menurut Dandim siapapun orangnya jika dicari-cari kesalahannya tidak ada manusia yang tidak punya salah.

“Apalagi kepala desa mengatur masyarakat banyak, harus meratakan pembangunan dengan anggaran yang ada. Dan masyarakat tentu memiliki keinginan bermacam-macam. Nah di saat seperti ini mereka mencari-cari cari kesalahan kepala desa dengan membawa meteran lalu seolah-olah terjadi penyelewengan anggaran. Maka sekali lagi jangan takut,” tandasnya.

Advertisements

Dandim juga mengakui jika selama ini sesuai hasil turbanya ke para kades ternyata akibat teror dan ancaman yang ujungnya minta uang, menyebabkan para kepala desa enggan melakukan aktifitas di kantor desa. Sehingga tak sedikit kades yang melayani warganya di warung.

“Kita akui selama ini banyak kades yang enggan ngantor di kantor desanya Karena sudah ditunggui mereka (gerombolan pemalak) untuk ditakut-takuti dan diancam seolah ada kasus. Ujungnya duit,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Bunderan Syafi’I mengungkapkan, selaku pribadi dan Kepala Desa ia sangat bersyukur dengan adanya kordinasi Dandim 0817 Gresik yang mau turun kebawah.

“Dengan adanya kunjungan ini, akhirnya Dandim bisa mengerti keluhan-keluhan yang dibawah terutama para Kades di Kecamatan Sidayu,” tuturnya.

Ia juga berharap, kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkelanjutan bukan kali ini saja. “Sehingga ada kontinyuitas agar bisa menyelesaikan permasalahan yang selama ini menimpa Kades terutama dari para oknum-oknum yang mengatasnamakan wartawan dan LSM yang suka memeras para Kades terutama para Kades di Kecamatan Sidayu,” harap Syafi’’I

Kades Bunderan juga berpesan, menurutnya penanggulangan yang paling efektif terhadap para oknum-oknum yang suka memeras adalah dari diri keorganisasian Pemerintahan Desa itu sendiri. Dengan memaksimalkan kinerja kita secara sebagai Pemerintah Desa dalam hal ketransparanan dan keterbukaan kepada masyarakat, BPD dan tokoh masyarakat

Advertisements

“Sehingga kalau ada pemberitan yang buruk terhadap Pemerintah Desa, bisa kita kounter dengan kinerja kita yang baik. Akan tetapi kalau sebaliknya kinerja kita sebagai Pemerintah Desa buruk, akan mudah diperalat oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan wartawan dan LSM tersebut,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *