Indahnya Kawasan Mangrove Karangkiring Gresik, Bisa Menjadi Jujukan Destinasi Wisata Tengah Kota

Kawasan Mangrove Karangkiring Gresik
Kawasan Mangrove Karangkiring Gresik

Gresik – Dengan memanfaatkan keberadaan tanaman mangrove yang cukup rimbun, Pemdes Karangkiring, Kecamatan Kebomas, Gresik bersama Pengurus BUMDesa, Karang Taruna dan Pokdarwis menyulap pesisir pantai menjadi sebuah destinasi wisata di tengah kota yang mampu menghipnotis para pengunjung.

Destinasi wisata yang berada di tengah bangunan industri ini diberi nama Kawasan Mangrove Karangkiring. Pengunjung dapat menikmati suasana rindangnya tanaman mangrove sembari menikmati kuliner makanan ringan di beberapa gazebo yang disediakan pihak pengelola. Adapula pengunjung yang datang untuk memancing ikan.

Kepala Desa Karangkiring Dedik Hartono mengatakan, kawasan wisata mangrove Karangkiring ini awalnya hanya berdirinya pendopo nelayan yang dibangun sekitar tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2012 mulai dikembangkan sebagai kawasan wisata mangrove.

“Pengembangan kawasan wisata mangrove Karangkiring ini terus dikembangkan. Termasuk pada tahun 2019 awal saya menjabat juga ada penambahan jembatan atau geladak yang menghubungkan antar gazebo,” ujar Dedik Hartono, Jumat (20/10/2023).

Selain dimanfaatkan sebagai kawasan wisata, lanjut Dedik, tanaman mangrove ini juga dijadikan sebagai kawasan konservasi alam untuk mencegah terjadinya abrasi dan melestarikan beragam jenis biota laut.

“Alhamdulillah beberapa perusahaan yang ada di sekitar desa kami juga turut peduli dengan keberadan mangrove di sini. Mereka sering melakukan kegiatan penanaman mangrove sebagai bagian dari CSR mereka,” paparnya.

Advertisements

Dijelaskan, saat ini pihak pengelola Kawasan Wisata Mangrove Karangkiring belum mematok tarif masuk bagi pengunjung alias gratis. Pengunjung hanya membayar parkir sebesar Rp 2 ribu untuk roda dua dan Rp 5 ribu untuk roda empat.

“Yang terpenting bagi kami, wisata mangrove karangkiring ini diminati oleh para pengunjung. Dari situ akan menghidupkan ekonomi para pelaku UMKM yang berjualan di sini. Yang mana di sini ada tiga warung yang berjualan makanan ringan dan minuman,” pungkasnya.

Ida salah seorang pengunjung mengatakan cukup terhibur dengan menikmati suasana tepi pantai yang dikelilingi oleh beragam jenis tanaman mangrove. Dia menyebut kawasan wisata mangrove ini murah meriah namun bisa melepas kepenatan usai pulang bekerja.

“Saya sering ke sini saat pulang kerja. Paling tidak suasananya bisa menghilangkan stres dan membuat hati bahagia. Apalagi makanan dan minuman di sini harganya standar sehingga tidak menguras isi kantong,” ucap Ida.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *