Jaga Kelestarian Lingkungan, MI Ma’arif NU Manba’ur Rohmah Dinobatkan Sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional 2022 Oleh KLHK

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jatim, Husnul Maram memberikan reward kepada Kepala MI Manbaur Rohmah Hamidatusaaidah saat peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag di Surabaya, Selasa (3/1/2022) pagi.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jatim, Husnul Maram memberikan reward kepada Kepala MI Manbaur Rohmah Hamidatusaaidah saat peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag di Surabaya, Selasa (3/1/2022) pagi.

Gresik – Perjuangan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif NU Manba’ur Rohmah, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik untuk menjaga dan melestarikan lingkungan berbuah manis.

MI Ma’arif NU Manba’ur Rohmah akhirnya dinobatkan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2022 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Atas capaian prestasi tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jatim, Husnul Maram memberikan reward kepada Kepala MI Manbaur Rohmah Hamidatusaaidah saat peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag di Surabaya, Selasa (3/1/2022) pagi.

Kepala MI Manbaur Rohmah,  Hamidatusaaidah mengaku bersyukur atas pencapaian tersebut. Dia tak menyangka madrasah yang dipimpin menjadi terbaik.

Menurutnya, penghargaan Adiwiyata ini merupakan hasil kerja keras serta kolaborasi apik dari madrasah, siswa maupun wali siswa.

“Kita mengawali predikat Adiwiyata tingkat kabupaten, lalu Jawa Timur, dan kini tingkat nasional. Kami tentu bangga atas pencapaian ini,” katanya.

Hamida bercerita, bahwa perjuangan untuk mendapatkan predikat sekolah Adiwiyata sudah dilakukan sejak tahun 2018. Saat itu, pihaknya mulai menjalankan perilaku hidup sehat di lingkungan sekolah. Termasuk pengelolaan sampah, kebersihan sanitasi, penanaman pohon hingga konservasi air.

Advertisements

Akhirnya, tahun 2018 mendapatkan predikat Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Gresik, kemudian Tahun 2019 dapat ditingkat Provinsi Jatim dan Tahun 2022 dapat ditingkat Nasional.

“Kami juga mengajak pedagang di lingkungan sekolah untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Salah satunya dengan menampung produk olahan pedagang yang memakai bahan sehat di Kantin Sehat Sekolah,” ungkap Hamida.

Hingga kini, lanjut Hamida, ada sekitar 455 pohon maupun tanaman toga yang tumbuh di lingkungan sekolah. “Kami juga mengajak siswa mengolah limbah serbuk gergaji kayu menjadi briket,” ucapnya.

“Kami berharap, prestasi ini mampu menumbuhkan semangat siswa dan guru untuk terus menjaga lingkungan tetap sehat dan asri,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *