Kunjungi Smelter Freeport, Para Calon Dubes dan Konjen RI Diberikan Pembekalan Tentang Investasi Hilirisasi

Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi (kanan) menjelaskan progres pembangunan smelter PTFI kepada Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Kementerian Luar Negeri Muhsin Syihab (tengah), didampingi Vice President Government Relations and Smelter Technical Support PTFI, Harry Pancasakti (kiri) saat mengunjungi proyek pembangunan smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, pada Rabu (24/5) sore.
Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi (kanan) menjelaskan progres pembangunan smelter PTFI kepada Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Kementerian Luar Negeri Muhsin Syihab (tengah), didampingi Vice President Government Relations and Smelter Technical Support PTFI, Harry Pancasakti (kiri) saat mengunjungi proyek pembangunan smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, pada Rabu (24/5) sore.

Gresik – Sejumlah calon duta besar luar biasa dan berkuasa penuh bersama para calon konsul jenderal Republik Indonesia mengunjungi proyek pembangunan smelter kedua milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, pada Rabu (24/5/2023) sore.

Para perwakilan Kementerian Luar Negeri tersebut berkunjung ke proyek smelter untuk mendapat pembekalan mengenai peran penting investasi untuk mendukung hilirisasi yang merupakan salah satu fokus investasi pemerintah Indonesia di tahun 2023.

Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Kementerian Luar Negeri Muhsin Syihab yang turut hadir di proyek smelter PTFI ini menjelaskan pentingnya peran para wakil Indonesia sebagai duta investasi yang menjalankan diplomasi ekonomi di panggung dunia.

“Kami mengantar para calon-calon Duta Besar yang akan segera ditugaskan ke negara-negara setempat, dan calon Konsul Jenderal yang akan ditugaskan ke negara-negara sahabat, karena kami memandang pentingnya diplomasi ekonomi termasuk juga investasi asing. Ini sangat in line dengan kebijakan pimpinan nasional. Khususnya akhir-akhir ini Presiden Republik Indonesia di berbagai forum menjelaskan secara tegas kepada mitra-mitra beliau tentang perlunya hilirisasi. Proyek smelter ini adalah bagian penting upaya dari menerjemahkan kebijakan dari pimpinan nasional kita.” kata Muhsin dalam kunjungannya.

Ia pun menambahkan proses pembangunan smelter ini banyak melibatkan anak-anak bangsa, perusahaan-perusahaan BUMN, jadi ini membuktikan komitmen tentang pentingnya kemandirian Indonesia secara ekonomi.

Pada tahun 2022, Indonesia berhasil mencapai investasi industri hilir untuk komoditas pertambangan senilai Rp171,2 triliun atau sekitar 14 persen dari total investasi sebesar Rp1.207 triliun. Capaian ini tidak terlepas dari keseriusan PTFI berkontribusi bagi Indonesia melalui investasi pembangunan smelter single line terbesar di dunia ini, yaitu Rp25 triliun hingga akhir tahun 2022 dari total rencana investasi sebesar USD 3 miliar atau setara dengan Rp45 triliun.

Advertisements

“Hilirisasi hasil tambangakan terus berkembang dan investasi di sektor ini terbukti telah memberikan manfaat yang signifikan bagi pelaku bisnis dan bangsa Indonesia. Melalui dukungan terhadap kebijakan hilirisasi nasional seperti pembangunan smelter Manyar, PTFI optimis bahwa Indonesia mampu mendorong investasi di industri hilir yang kompetitif di tingkat global,” kata Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi.

Hingga akhir April 2023, pembangunan smelter kedua PTFI ini telah selesai 66,84 persen, lebih cepat dari target yang sudah disepakati pemerintah Indonesia. Pembangunan konstruksi fisik smelter ini akan rampung pada Desember 2023, sehingga kegiatan operasional pabrik pengolahan konsentrat tembaga akan dapat mulai beroperasi pada Mei 2024.

Pada tahap operasi penuh, smelter kedua milik PTFI ini akan mampu mengolah 1,7 juta dry metric ton konsentrat tembaga menjadi sekitar 600.000 ton katoda tembaga per tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *