Gresik – Batik merupakan salah satu warisan budaya leluhur bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan. Batik kini tidak hanya untuk menunjukkan penampilan seseorang, tapi batik juga bisa menyampaikan cerita atau pesan bagi pemakai maupun bagi yang memandangnya.
Keinginan untuk memperkenalkan motif-motif batik Korasi Giri Kepala Desa (Kades) Giri Khusnul Falach mengajak masyarakat ikut mempromosikan kudung batik korasi giri. Yang mana kami menginginkan batik tulis Korasi Giri nantinya berpeluang bisa meningkatkan perekonomian baik keluarga dan desa.
“Batik tulis Korasi giri ini diharapkan bisa menjadikan suatu terobosan baru bagi masyarakat desa giri untuk menambah/membantu perekonomian warga,” Hal itu diungkapkan Khusnul Falach saat di temui di ruang kerjanya, Senin (16/10/2023) pagi.
Saat ini sudah jarang dijumpai, sehingga banyak anak muda yang tidak mengetahuinya. Alhamdulillah melalui Komunitas bidang pendidikan anak anak belajar membatik di Wisata Giri Kuno (WGK) dan Ibu ibu PKK Desa Giri ini kami ingin kembali melestarikan batik tulis korasi giri, yang mempunyai sejarah atau lebih tua dalam historisnya, namun kalau di luar giri kita tidak paham. Jelasnya.
Lebih jauh Kades menjelaskan,” Kudung Korasi yang berbentuk seperti sarung yang biasanya digunakan sebagai penutup dada dan sekaligus dapat digunakan sebagai kantong barang. Dan hanya dapat diperoleh pada saat masyarakat Giri menunaikan ibadah haji saat itu.
Di dalam pengerjaan batik tulis korasi giri, biasanya di kerjakan secara berkelompok oleh ibu ibu PKK, dengan motif bermacam macam sesuai kebutuhan. Namun warna tersebut di dominan warna merah bata dan kuning mas.
Adapun nilai jualnya batik tulis korasi giri, seukuran baju biasanya kisaran harga dari 200 ribu – 300 ribu tergantung tingkat kesulitan ragam motifnya.
Kades juga menjelaskan,” batik tulis korasi giri ini akan kita jadikan icon kebanggaan warga Desa Giri,” tambahnya.
