Peran Bank Sampah Sumber Rejeki Dalam Menunjang Desa Babaksari Dukun Gresik

Bank sampah Sumber Rejeki Desa Babaksari Kecamatan Dukun, Gresik
Bank sampah Sumber Rejeki Desa Babaksari Kecamatan Dukun, Gresik

Gresik – Kesan kumuh tidak lagi terlihat di Desa Babaksari, Kecamatan Dukun, Gresik. Seiring perilaku warga yang telah berubah dengan tidak membuang sampah sembarangan, ditambah lagi dengan keberadaan program bank sampah ‘Sumber Rejeki Babaksari.’

Persoalan sampah sempat terjadi di Desa Babaksari yang memiliki luasan sekitar 88.643 hektare, yang terdiri atas Dusun Babaksari, Petissari dan Sariwonorejo. Sebelumnya, warga kerap membuang sampah sembarangan, sehingga menciptakan kesan kumuh.

Namun seiring kesadaran warga yang telah berubah, ditambah adanya program Bank Sampah Sumber Rejeki Babaksari yang digagas sejak tahun 2017. Kini desa dengan 8 RT dan 4 RW, yang memiliki 2.625 warga dengan 823 KK tersebut terlihat bersih nan asri.

“Prilaku itu berubah seiring kesadaran masing-masing warga, kemudian kami memberikan dukungan melalui program Bank Sampah Sumber Rejeki Babaksari,” ungkap Kepala Desa Babaksari Sholihuddin, Rabu (2/8/2023).

Kehadiran bank sampah tersebut juga turut meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan sampah yang dapat dilakukan daur ulang kemudian dipilah, untuk kemudian dijual atau diolah menjadi kerajinan. Seperti sampah plastik dan kardus, sebagian ada yang dijual langsung kepada pengepul, dengan sebagian lagi diolah oleh warga untuk kerajinan.

“Ada juga yang kemudian diolah sebagai kerajinan oleh ibu-ibu PKK, dengan tujuan pemberdayaan dan juga untuk meningkatkan ekonomi warga,” kata Sholihuddin.

Advertisements

Sholihuddin menyadari, masih butuh banyak perbaikan dalam program bank sampah yang dilaksanakan, termasuk untuk memperkenalkan kerajinan warga dari hasil daur ulang sampah kepada konsumen. Hanya saja yang pasti, untuk saat ini kampung terlihat bersih dan asri pasca warga tidak lagi membuang sampah sembarangan.

“Yang penting adalah, atas kesadaran warga tidak lagi membuang sampah sembarangan, menjadikan kampung terlihat asri,” beber Sholihuddin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *