Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana, Kepala BNPB Minta Fokus Pemenuhan Kebutuhan Dasar Bagi Korban Gempa di Pulau Bawean

Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letjen TNI Suharyanto saat pimpin rapat koordiinasi penetapan status tanggap darurat bencana yang digelar di Aula Graita Eka Praja Kantor Pemkab Gresik (25/3/2024).
Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letjen TNI Suharyanto saat pimpin rapat koordiinasi penetapan status tanggap darurat bencana yang digelar di Aula Graita Eka Praja Kantor Pemkab Gresik (25/3/2024).

Gresik – Tetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari (22 Maret – 11 April 2024) di Pulau Bawean, Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letjen Suharyanto berpesan agar penanganan fokus pada kebutuhan dasar.

“Saya mohon agar kebutuhan dasar didahulukan, ini termasuk kebutuhan normatif, mungkin ada kebutuhan spesifik seperti pakaian wanita dan makanan bayi. Karena sifatnya pendahuluan, kalau kurang bisa diajukan,” ujar Letjen TNI Suharyanto pada forum rapat koordinasi yang digelar di Aula Graita Eka Praja Kantor Pemkab Gresik (25/3/2024).

Rapat koordinasi percepatan penanganan gempa Bawean dihadiri oleh PJ Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono dan pimpinan Daerah Kabupaten Kota yang terdampak gempa Bawean, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Gresik.

Letjen Suharyanto menyatakan tanggap bencana akan difokuskan di Pulau Bawean karena sulitnya transportasi ke lokasi terdampak. Pengiriman bahan dasar logistik berupa makanan pokok, pakaian dan sanitasi harus menjadi prioritas awal. Kemudian baru masuk pada tahap pendataan dan penggantian kerugian infrastuktur yang rusak akibat gempa.

“Koordinasi harus terus dilakukan dan terkait kebutuhan bisa di data secara berkelanjutan sampai status tanggap darurat selesai dan tidak ada gempa susulan,” terangnya.

Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letjen TNI Suharyanto saat pimpin rapat koordiinasi penetapan status tanggap darurat bencana yang digelar di Aula Graita Eka Praja Kantor Pemkab Gresik (25/3/2024).

Pada rapat koordinasi tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani juga mengajak para Kades se-Bawean untuk membuat Tim Kedaruratan di Desa, agar komunikasi terkait koordinasi dan penyampaian informasi kepada masyarakat bisa jelas.

Advertisements

“Hari ini ada kapal yang mengangkut bantuan berangkat dari Pelabuhan Perak. Sampai saat ini juga semua terpantau aman dan terkendali baik terkait koordinasi, logistik, personel, rescue, dan sistem tanggap darurat juga teraktivasi dengan baik dan mudah sehingga tidak ada masalah,” ujarnya.

Bupati Gresik menambahkan, hari ini juga kami juga memberangkatkan bantuan dari Kementerian Sosial RI berupa bahan pokok, kebutuhan dasar sehari-hari dan dapur lapangan TNI AD beserta tim tagana Dinas Sosial Kabupaten Gresik.

“Mudah-mudahan bantuan ini bisa terlaksana dengan baik, kita doakan masyarakat Bawean terus dijaga dan terselamatkan, yang paling penting trauma healing tidak ada rasa kekhawatiran lagi bagi warga Bawean,” tutur Fandi Ahmad Yani.

Hingga hari Minggu (24/3/2024) pukul 12.00 WIB, dari data korban gempa yang ada di Kabupaten Gresik dan sudah terverifikasi oleh BPBD Provinsi Jawa Timur ada sebanyak 6.277 jiwa pengungsi anak-anak, 8.833 jiwa pengungsi dewasa dan 2.534 jiwa pengungsi lansia.

Akan tetapi, sebagian besar warga mengungsi bukan karena rumah mereka rusak akibat gempa, tetapi karena faktor trauma karena masih ada gempa susulan, dan adanya isu tsunami dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Exit mobile version