Wujudkan Pemerataan Kesehatan Masyarakat, Pemkab Gresik Mulai Pembangunan Rumah Sakit Gresik Sehati

Proses pengerjaan konstruksi RSGS yang berlokasi di wilayah Desa Slempit, Kecamatan Kedamean sudah dimulai bulan Juni dan akan ditargedkan selesai akhir tahun 2023
Proses pengerjaan konstruksi RSGS yang berlokasi di wilayah Desa Slempit, Kecamatan Kedamean sudah dimulai bulan Juni dan akan ditargedkan selesai akhir tahun 2023

Gresik – Sebagai bentuk pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat, Pemkab Gresik tengah membangun Rumah Sakit Gresik Sehati (RSGS). Pembangunan ini berlokasi di wilayah Desa Slempit, Kecamatan Kedamean dan ditargetkan selesai pengerjaannya pada tahun ini.

Setelah beroperasi, rumah sakit ini akan mampu mengcover layanan kesehatan khususnya bagi masyarakat wilayah Gresik Selatan (Kecamatan Menganti, Kedamean, Driyorejo, dan Wringinanom).

Keberadaan RSGS cukup krusial, mengingat wilayah Gresik Selatan merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi, yakni 365.970 jiwa atau 28,3% dari total penduduk di Kabupaten Gresik (data BPS tahun 2023). Terlebih dengan jarak yang selama ini ditempuh masyarakat, untuk menuju RSUD Ibnu Sina yang berjarak sekitar 30 km.

“Saat ini kita sedang membangun RSGS di Kecamatan Kedamean. Ini adalah komitmen Pemkab Gresik dalam pemerataan pembangunan dan kesehatan. Karena di wilayah Gresik selatan yang padat penduduk, dan belum memiliki rumah sakit daerah,” ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, saat meninjau lokasi pembangunan.

Menurut Bupati Yani, rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karenanya berbagai persiapan sarana pendukung seperti infrastruktur jalan juga tengah disiapkan, sehingga semua sudah siap saat RSGS beroperasi.

Proyeksi Rumah Sakit Gresik Sehati (RSGS)

Sebagai informasi, pembangunan RSGS sudah direncanakan sejak tahun lalu. Nantinya, RSGS akan menjadi rumah sakit tipe C dengan kapasitas 100 bed. Hingga saat ini, pembangunan RSGS telah dimulai secara bertahap.

Advertisements

Diawali dengan pemadatan lahan dan sebagainya. Sedangkan untuk pekerjaan konstruksi, sudah dimulai pada bulan Juni. Setelah rampung, RSGS akan menjadi rumah sakit daerah ketiga di Kabupaten Gresik, selain RSUD Ibnu Sina yang berada di tengah Kota Gresik dan RSUD Umar Mas’ud di Pulau Bawean.

Disisi lain, berdirinya RSGS dinilai akan memaksimalkan program Universal Health Coverage (UHC). Menurut Bupati Yani, UHC di Gresik merupakan program kesehatan gratis yang sangat sukses dan besar manfaatnya.

Saat ini, tercatat UHC Gresik telah mencover 100% warga se-Kabupaten Gresik. Capaian ini menjadikan Gresik sebagai salah satu kabupaten dengan UHC tertinggi. Artinya, masyarakat ber-KTP Gresik hanya membutuhkan KTP untuk menerima pelayanan kesehatan di seluruh faskes di Kabupaten Gresik.

“UHC ini terus kita highlights . Kita ajak rapat secara langsung kepala Puskesmas di seluruh Gresik, sekaligus kita konfirmasi penguasaan puskesmas terkait program ini. Tujuan akhirnya adalah kemudahan warga Gresik dalam mengakses pelayanan kesehatan.” katanya.

Dengan sudah berjalannya UHC dan pembangunan RSGS, diharapkan dapat menjadi angin segar bagi warga Gresik Selatan. Dua hal ini akan menjadi kombo ciamik Gresik dalam memastikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.

“Mudah-mudahan, pembangunan RSGS dengan UHC di Pemkab Gresik yang sudah 100%, bisa memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Gresik.” pungkas Bupati Yani.

Advertisements
Exit mobile version